Bismillahirrahmanirrahiim..
Assalamualaykum Warahmatullah wabarakaatuh..
puja dan puji ku panjatkan ke hadirat Allah Ta'ala, tuhanku. Shalawat dan salam kuhaturkan keoada Rasulullah yang paling mulia, nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wasallam beserta segenap keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Kaifa haaluk wahai sahabat-sahabatku?? semoga baik dan selalu dalam lindungan-Nya. okey pada artikel kali ini, admin akan mencoba dan insyaAllah selalu istiqomah untuk memaparkan dan menyajikan kepada sahabat-sahabatku sebuah kisah-kisah menarik yang akan di ambil dari karangan shalih bin Abdul Al-Muhaimid, di dalam bukunya yang berjudul "Air Mata Penjara Wanita"
insyaAllah menarik untuk kita ambil ibroh dan pelajaran dari kisah-kisah ini...
okey, selamat menikmati dan selalu Enjoy... :)
Mengapa Kau Lakukan Ini, Ibu?
Pertanyaan itu di sampaikan kepada saya oleh seorang gadis yang terdampar di lembaga permasyarakatan. dia mengirim surat kepada saya, dan menceritakan kisahnya. "saya seorang gadis berusia 18 tahun. saya menulis kisah saya ini dengan menggores huruf-hurufnya. ini teguran hangat yang keluar karena penderitaan dan limpahan hati yang terluka. "Mengapa kau Lakukan Ini, Ibu? dengan doamu kau jebloskan aku ke dalam gelapnya penjara, padahal kau mampu tuk tidak melakukan hal itu!!"
Gadis ini mempunyai bermacam kisah bersama ibunya. ia sangat nakal dan durhaka kepada ibunya. bukan hanya dengan prilaku, tpi juga dengan kata-kata kasar dan ucapannya. dia sudah sering sekali membuat ibunya bersedih hati, frustasi dan hatinya berduka. dan Allah menangguhkan, tapi tidak mengabaikan.
berikut ini adalah penuturannya: "Di kampus saya berkenalan dengan seorang wanita yang jelek akhlaknya. dan pada akhirnya dia memperkenalkan saya dengan pemuda yang ahli di bidang tata rias. dia sangat romantis dan mampu menjeratku dengan tutur kata dan kelihaiannya.
saya pernah menelpon dngan dia berjam-jam lamanya, padahal tagihan telpon membengkak, dan saya katakan kepada ayah saya bahwa itu adlah teman wanita saya, dan saya berjanji tdak akan mengulanginya lagi.
Akan tetapi, ketika saya lengah, ibu saya mengetahui hal itu, ibu saya juga mengetahui jika saya berpacaran dengan laki-laki asing. akibatnya, ibu menghardik saya dan memperingatkan saya, bahkan mengancam memberitahukan ayah saya jika saya tidak menghentikannya. tapi saya menolak, karna saya tau kelemahan ibu saya, dia tak akan sanggup memritahu ke ayah saya, saya tahu betul ibu saya... Bersambung...
(tunggu edisi berikutnya)
0 komentar:
Post a Comment