Aku akan membangun tekad baja untuk berhasil & menaklukkan
tembok kegagalan dengan keyakian yang kokoh, aku akan berupaya terus sampai aku
berhasil karena pahala kehidupan dan buah keberhasilan ada pada akhir setiap
perjalanan.
Namun melangkah untuk
mencapai tujuanpun adalah sebuah kebajikan, karena itu, aku akan selalu membuat
langkah baru, jika ternyata hal itu belum bisa membuatku sampai ditujuan, aku
akan melangkah lagi dan terus melangkah lagi.
Kekalahan tak akan
kuanggap terlalu serius. Dan aku akan menghapuskan kata-kata berikut dari kamus
hidupku, “ menyerah, tidak bisa, tidak sanggup, mustahil, tidak mungkin, pasti
gagal, tidak berguna, tidak ada harapan & putus asa “, semua itu adalah
kata-kata orang bodoh. Aku akan menjauhi keputusasaan, tetapi apabila aku
terserang penyakit itu aku akan berihtiar terus sampai keputusasaan itu hilang
dengan sendirinya.
Tidak kurisaukan kendala
ditangan dan rantai dikaki. Kuarahkan mataku pada sasaran horizon hari esok,
karena kutahu ditepian padang gersang berakhir, disitulah rumput hijau mulai
tumbuh. Selama masih ada nafas didadaku, selama itu pula aku terus berupaya.
Akan kucamkan kaidah ini:“ Jika aku terus berjuang maka aku akan menang “.
Aku adalah mukjizat alam
terbesar. Aku tidak hadir di bumi ini secara kebetulan. Aku ada disini dengan
sebuah maksud agung, yaitu untuk tumbuh mekar menjadi gunung & bukan untuk
mengecil menjadi debu kerikil. Karena itu aku akan mengerahkan segenap potensi
diriku sampai ia menjerit minta ampun. Aku akan memusatkan kekuatanku untuk
menuntaskan masalah sekarang & memfokuskan tindakanku pada persoalan
didepan mata, sehingga tugasku selesai. Dengan demikian aku bisa melupakan
segala perkara yang lain.
Aku akan menjalani
hari-hari seolah inilah hari terakhirku, sambil kulupakan hari kemarin,
demikianlah tak kurisaukan hari esok. Apakah putra hari esok dapat dilahirkan
hari ini?, Dapatkah maut hari esok menebarkan seramnya saat ini? Apakah duka
cita hari esok menggelapkan sukacita sekarang? Haruskah aku mengkhawatirkan
kejadian-kejadian yang tak akan pernah disaksikan oleh mataku?, haruskah aku
menyiksa diriku dengan masalah-masalah yang mungkin tidak pernah terjadi?
TIDAK !!! Hari kemarin
terkubur oleh hari esok, sehingga aku tidak akan memikirkannya lagi, kemarin
adalah sejarah, sedang esok masih dibalut janji. Hari ini sajalah rahmat
bagiku. Lebih baik aku mensyukuri hari ini & bekerja dengan sebaik-baiknya
sekarang.
(high of aspirastion)
- See more at: http://mas-basir.blogspot.com/2013/04/cara-mengubah-newer-postolder-post.html#sthash.VIvJ8keC.dpuf
0 komentar:
Post a Comment